Bismillah sebelum saya menulis izinkan saya untuk sekedar bersyukur masih diberi kesempatan oleh Sang Maha Cinta untuk mengungkapkan rasa cinta kepada-Nya karena masih diberikan nikmat iman,suatu nikmat yang tiada bandingannya dengan apapun di dunia ini,apalah artinya memiliki seluruh dunia namun akhirnya di akhirat disiksa.
Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah sebesar besarnya kepada junjungan kita,yang terhormat baginda Rasulullah Shalallahu wa ‘alaihi Wassalam,mari kita kirimkan shalawat sebanyak banyaknya sebagai insan manusia,jikalau Allah dan malaikat-Nya saja bershalawat kepada beliau,apa daya kita sebagai insan penuh dosa? Semoga kelak kita dipertemukan oleh beliau dalam jannah Firdaus-Nya yang mulia,Allahuma aamiin
Sahabat,tahukah engkau Allah sunnguh mencintai kita? Ia tahu apa yang tergerak dalam hati kita,Ia tahu apa yang membuat hati kita bergembira dalam tawa ataupun bermuram durja dalam duka,apakah sahabat pernah merasakannya,bahwa Allah sungguh mencintai kita,dalam setiap hela nafas kita,itulah bukti cinta-Nya kepada kita?
Sahabat,izinkan saya sebagai insan yang hina sedikit berbagi pengalaman kepada kita semua tentang bukti cinta Allah kepada kita,semoga dengan kisah yang sedikit ini bisa menggugah sahabat sahabat semua untuk lebih bersyukur,dan menyadari bahwa nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta tiada batas,tidak lain dan tidak bukan karena bukti cinta-Nya kepada kita,makhluk yang dilebihkan derajatnya diantara makhluk lainnya
Pagi itu,langit terasa bersih disebabkan hujan yang telah berlangsung malam sebelumnya,kami yang tergabung dalam Tim Teratai Keluarga Muslim Alumni Padmanaba sedang bersiap siap untuk berangkat menuju bumi Pemuda Youth Center,sebuah pesanggrahan pemuda diujung kabupaten Sleman,Yogyakarta untuk memberikan training dan outbound kepada para kontingen Kerohanian Islam dari seluruh nusantara yang sedang melakukan silaturahmi nasional(SIlatnas) selama 4 hari dari 22-24 Desember 2014.Setelah sebelumnya kami melakukan roleplay,persiapan bahan,persiapan mental,persiapan amalan dan persiapan niat yang lurus demi ridha Allah SWT untuk kesuksesan acara kami,kamipun mulai berangkat dari kediaman masing-masing.
Kami berangkat pukul 4 dari kediaman masing-masing,namun karena aku menunggu orang tuaku,aku berangkat pukul 5 kurang,dalam suasana gelap kupacu motor tuaku,ya motor yang bahkan lebih tua dari usiaku,karena sebagai kado pernikahan ayahku kepada ibuku,sebuah motor legendaris 80 cc yang selalu menemaniku kemanapun sejak lulus SMA,menuju lokasi training yang berada di daerah utara,memang agak jauh karena rumahku didaerah timur agak ke selatan,dengan sedikit dikebut mengingat waktu sudah tidak bisa diajak berkompromi.Tidak lupa kulihat Whatsapp untuk memastikan arah yang akan kutuju benar,sengaja tidak kugunakan google maps karena merasa sudah pernah mengunjungi youth center sebelumnya,setelah sampai di tempat yang diinstruksikan lewat grup Whatsapp,aku bingung karena tidak kunjung menemukan tempat yang dimaksud,kucoba bertanya kepada orang orang sekitar dan anehnya mereka tidak ada yang tahu dimana youth center,alih alih mengetahui letaknya,mereka malah bertanya kepadaku,tempat apakah youth center itu?
Jam tangan yang kupakai sudah menunjukkan pukul 6 pagi,padahal seharusnya training dan outbound sudah dimulai,keringat dingin mulai mengucur dari pori pori kulitku,dalam situasi kalut seperti itu,aku hampir mengucapkan kata-kata kotor sebagai bentuk sumpah serapah atas keterburu-buruan dan kecerobohanku saat itu,namun kuteringat kata-kata Rasulullah “La Taghdab” Akupun kembali menenangkan pikiranku dan mencoba mereview kembali adakah niat yang kurang tulus,atau mungkin ada amalan usbu’ yang kurang,akhirnya aku ingat tadi ketika berangkat aku belum meluruskan niat,ketika berangkat niatanku tidak semata-mata karena Allah SWT,tapi karena ingin menjadi trainer yang terlihat keren di mata adik-adik anggota rohis seindonesia.Kuhentikan motorku dan kuucap istighfar berulang-ulang dan akupun kembali menata hati dan niatku supaya tulus hanya kepada-Nya,setelah itu kulanjutkan perjalanan dan dipertemukan dengan sebuah pasar,kuberanikan diri untuk bertanya kepada seseorang penjual cendol yang kebetulan sedang tidak melayani pembeli,”Mbak,nyuwun pangapunten,Youth center menika pundi nggih?” tanyaku dalam bahasa Jawa alus.Kemudian mbaknya menjelaskan bahwa aku salah mengambil jalan,harusnya aku ambil jalan ke timur,tetapi ternyata aku tidak perlu untuk putar balik lagi karena kebetulan ada jalan di depan yang bisa mengarah langsung ke youth center.Dalam hati,aku sangat lega dan bersyukur,kurasakan bahwa Allah memang sedang menguji kita adalah disaat seperti ini,dan nikmat Allah memang dekat kepada hamba yang bersabar,kuucapkan terima kasih kepada penjual cendol tersebut dengan melempar senyum dan dia membalas senyumanku,akupun bergegas menuju arah yang ditunjuk.
Nampaknya ujian belum berhenti menghampiri,kuteringat tidak membawa jas hujan,padahal hujan sudah mulai turun,walaupun hanya rintik-rintik,kupercepat laju motorku,hampir saja beberapa kali menabrak kendaraan,namun Allah punya rencana lain,akhirnya aku sampai di youth center dengan selamat setelah memutari Jalan Magelang dan Samsat dua kali dan sampai di gerbang aku disambut oleh Alfredo Di Stefano,trainer senior yang reputasinya sudah tidak diragukan lagi,dengan ramah,dia memaklumi keterlambatanku dan menunjukkan tempat parkir sambil tersenyum dengan senyumannya yang khas.Akupun segera memarkir motorku dan leganya lagi aku langsung disambut oleh direktur Tim Teratai,Muhammad Nuruzzaman Al Kautsar,dia langsung membawa tasku dan mengarahkanku menuju tempat outbound.
Luar biasa orang-orang ini,mereka sangat perhatian kepada seluruh anggota,padahal dua orang yang telah kusebutkan tadi jauh lebih senior daripadaku,namun mereka memperlakukanku layaknya aku senior mereka,dalam hatiku aku bersyukur dipertemukan dengan orang-orang luar biasa seperti mereka.
Tampak kerumunan orang sudah memadati lapangan luas di Youth Center,akupun langsung menuju posku,tampak seorang remaja berkacamata yang sibuk membereskan papan-papan yang terbuat dari kardus bekas,beberapa sudah ada yang basah,bahkan hancur.Kuraih tangannya untuk berjabat tangan,”Assalamu’alaykum Afif,afwan ya telat”,dia membalas,”Huu aku tadi nggak tahu apa-apa tiba-tiba disuruh training”,”Nggak apa-apa,buat pengalaman hehe” jawabku sekenanya.Kamipun kembali melakukan training outbound kami,kami berada di pos danau buaya,selain itu dipos lain di lapangan yang sama sedang berlangsung permainan seru lainnya,ada beberapa permainan yang kami buat pada outbound kali ini,ada Man Tower yang bernuansa tarbiyah,ada Bomb Dispossal yang bernuansa kesabaran,ada jalan bareng yang bernuansa kerjasama,dan ada danau buaya yang bernuansa ukhuwah,di setiap pos,para pejuang dakwah dari seluruh nusantara ini akan bermain dipandu oleh dua orang trainer yang kece abis,setelah itu selesai permainan akan diberikan sesi sharing dan penjelasan akan makna atau esensi dari permainan yang telah dilakukan.Setelah outbound selesai,kamipun bergegas menuju lapangan basket yang terdapat di belakang youth center untuk melakukan sesi foto bersama,pada awalnya konsep yang akan kita gunakan adalah konsep membuat bendera Palestina dan Indonesia dan di tengahnya ada hati,namun karena bahan yang akan digunakan untuk membuat formasi tersebut tidak tersedia,akhirnya kita memutuskan untuk membuat lafaz Allah raksasa.
Udara sejuk dan sepoi sepoi menambah syahdunya momen tersebut,setelah formasi Allah terbentuk,para cameramen mulai bergegas mengabadikan momen bersejarah tersebut,tak ketinggalan quadcopter dari saudara @pras_aditama ikut mengabadikan momen tersebut,setelah selesai sesi foto,para kontingen dari seluruh Indonesia ini mendapat sosialisasi untuk menjadi agen dakwah dengan tagline “Pelajar Anti Nyontek” karena masalah tersebut menjadi masalah serius yang mencengkram para pemuda dan pemudi pelajar Indonesia,sosialisasi ini dipimpin langsung oleh direktur utama Tim Teratai dan diakhir acara para peserta mendapatkan pin “Gerakan Anti Nyontek” dan stiker Tim Teratai.
Itulah sedikit kisah hikmah dari Bumi Sleman,tetap niatkan untuk Allah untuk training super selanjutnya bersama Tim Teratai Keluarga Muslim Alumni Padmanaba
Tim Teratai, Belajar dan Berkarya untuk Indonesia!
by : admiral proudmoore