Rasa syukur terhatur hanya kepada Alloh Subhanallahu wata’ala, atas nikmat kesempatan, waktu, sarana, bahkan nikmat islam dan iman yang masih terasa sampai hari ini. Tidaklah pantas seorang manusia dengan begitu banyak karunia yang diberikan untuk tidak bersyukur hari ini. Bersyukur tidak hanya melalui apa yang diucapkan oleh lisan, tetapi akhlak dan amal ibadah sehari – hari bisa menjadi gambaran seberapa besar kita bisa mensyukuri semua potensi yang Allah berikan dengan memanfaatkannya bagi kepentingan orang banyak.
Tidak jauh dari itu semua, sebuah keluarga kecil yang ada demi keberlangsungan dakwah di SMA Negeri 3 Yogykarta atau Padmanaba menjadi bentuk rasa syukur atas segala yang telah dikarunikan-Nya. Keluarga kecil ini bernama KMAP. KMAP singkatan dari Keluarga Muslim Alumni Padmanaba, merupakan sebuah wadah bagi semua alumni muslim SMA Negeri 3 Yogyakarta yang terpanggil hatinya untuk meneruskan perjuangan dakwah di SMA Negeri 3 Yogykarta dengan harapan bisa menjadi insan yang lebih baik dan mengajak orang lain kepada kebaikan. Semua itu dilakukan demi tercapainya tujuan utama dari kegiatan dakwah di Padmanaba, yaitu membangun lingkungan sekolah yang islami baik guru maupun siswa – siswinya.
Mentoring, penggerak awal lahirnya KMAP
Belum diketahui secara pasti, kapan KMAP berdiri. Penelusuran sejarah dari KMAP sendiri belum banyak menguak awal mula berdirinya keluarga ini. Namun, nama KMAP sudah muncul sejak lama. Nama ini muncul suatu waktu sebagai identitas perkumpulan pergerakan dakwah. Ketika itu, di tahun 2007 – 2008, organisasi KMAP belum hidup secara resmi, yang ada adalah TPM sebagai organisasi penggerak mentoring yang dimotori oleh angkatan 62 dan beberapa angkatan di atasnya.
Semakin lama, KMAP menjadi semakin hidup. Meski belum resmi menjadi sebuah organisasi, tercatat, pada tahun 2009, KMAP mulai memiliki struktur yang lebih baik. Belum ada divisi yang secara khusus yang menangani bidang tertentu, namun kinerja KMAP terbagi menjadi dua, kaderisasi dan mentoring. Ketika itu, KMAP masih dimotori oleh beberapa orang namun luar biasa, yaitu Krisno, Padmanaba angkatan 62 sebagai ketua dan Testi, Padmanaba angkatan 62 sebagai sekretaris jenderal. Mengandalkan TPM sebagai tim penggerak kegiatan mentoring, siswa kelas XII mulai diikutkan dalam agenda – agenda mentoring, seperti penyusunan materi mentoring, target mentoring, atau rencana pendataan untuk tahun 2009 itu.
KMAP di tahun 2010 menjadi KMAP yang pertama kali terorganisasi dengan rapi. KMAP melaksanakan mubes pertamanya pada tahun ini. Semua kelengkapan organisasinya mulai disiapkan; lambang organisasi, AD/ART, struktur kepengurusan, dan program kerja. Semua itu dilakukan agar kerja KMAP menjadi lebih tersistem.
Kerjasama Pihak Sekolah
Awal KMAP sebagai organisasi tidak langsung menemui jalan yang mudah. Layaknya organisasi lain, banyak hambatan yang dihadapi KMAP. KMAP perlu membuat branding diri terhadap sekolah yang merupakan objek dakwah dari KMAP sendiri. Sekolah perlu diyakinkan bahwa apa yang KMAP bawa dan lakukan di Padmanaba sendiri merupakan kegiatan yang baik. Salah satunya adalah kegiatan mentoring. Pengajuan proposal pengadaan kegiatan mentoring pun dilakukan. Akhirnya mentoring mendapatkan status legal dari sekolah dengan diplomasi yang pastinya tidak mudah. Namun akhirnya dukungan sekolah mengalir, mulai dari pendanaan kegiatan mentoring oleh sekolah, penyusunan jadwal mentoring dengan jadwal sekolah, sampai penggunaan mentoring sebagai kriteria penilaian pelajaran agama islam. Namun, selama ini agenda KMAP yang diketahui sekolah masih seputar mentoring saja.
Branding yang dilakukan terhadap pihak sekolah tidak hanya melalui jalur formal saja. Pendekatan lain yang dilakukan untuk membangun hubungan baik dengan sekolah adalah dengan bersilaturahim ke tempat tinggal para guru. Silaturahim menjadi sarana yang efektif untuk membangun kedekatan dengan para guru di Padmanaba. Silaturahim ke para guru mulai digalakkan dan diagendakan di tahun ini.
Adapun yang masih menjadi keinginan para alumni sebelumnya dalam branding keluarga alumni ini adalah dengan mengisi agenda para guru dengan pengajian. Tentunya agenda ini tidak hanya menjadi sarana pendekatan dan branding KMAP namun juga menjadi sarana dakwah kepada para guru. Hal ini masih belum diwujudkan yang harapannya bisa terwujud sehingga dukungan dari para guru menjadi semakin baik.
Tim Pengelola Mentoring & Kaderisasi
Dilihat dari awal mula terbentuk KMAP, ia terbagi menjadi dua divisi, kaderisasi dan mentoring. Dari masing – masing divisi yang dibentuk ini pastinya terdapat tujuan yang mendasarinya. Sebagai organisasi, KMAP perlu terus mempunyai penerus yang akan menggerakkan jalannya organisasi ini, apalagi status KMAP saat pertama kali dibentuk (saat kepengurusan angkatan 62) belum sepenuhnya menjadi sebuah organisasi. Untuk itu di awal pembentukan perlu adanya pengutan kader sebagai penggerak organisasi yang tengah disiapkan dan juga sebagai penyiapan kader berikutnya sebagai pengganti pengurus yang lama.
Kaderisasi mulai dilakukan kepada pengurus SKI Al Khawarizmi dengan mengikutsertakan mereka ke agenda – agenda KMAP, seperti mentoring. Tim inti pelajar mulai dibentuk sebagai sarana untuk mengenalkan KMAP kepada para pengurus di luar tim inti yang nanti diharapkan bisa bergabung di KMAP ketika sudah menjadi alumni. Pengurus SKI kelas XII pun mulai diikutkan agenda KMAP, seperti pendataan mentoring, menjadi mentor, membuat materi mentoring, dll.
Mentoring menjadi agenda yang rutin saat kepengurusan awal sebagai sarana yang efektif dalam mengenalkan agama islam secara efektif dan efisien. Duduk melingkar menjadi kelompok kecil berjumlah tidak lebih dari sepuluh orang membuah materi yang disampaikan menajdi mudah ditangkap karena secara langsung semua individu bisa bertatap muka. Oleh karena itu, untuk menjadikan mentoring semakin tersistem, Divisi Mentoring disiapkan.
Ukhuwah, Media Silaturahmi. Tim Teratai.
Sampai KMAP sah menjadi suatu organisasi pada tahun 2010, kedua divisi ini kemudian ditemani oleh satu divisi tambahan, yaitu divisi Ukhuwah. Divisi baru ini berfungsi strategis dalam penguatan hubungan antar divisi dan antar anggota.
Selain ketiga divisi tersebut, di bawah KMAP terdapat satu Badan Semi Otonom bernama Tim Teratai. Tim Teratai adalah gerakan yg berbentuk lembaga training inbound dan outbound. Di satu sisi sebagai medan kontribusi muslim-alumni SMA 3 (yg realitanya semua pelakunya merupakan keluarga KMAP), dan bentuk dakwah global Yogyakarta dan sekitarnya melalui kegiatan outbound. Awalnya tim teratai dibentuk adalah karena adanya kekosongan masa kerja Divisi Kaderisasi, untuk itu dimanfaatkanlah waktu senggang dengan kegiatan outbound dengan objek luar SMA N 3 Yogyakarta. Tujuan dari Tim Teratai sendiri adalah sarana pelatihan/upgrading anggota muslim-alumni (KMAP-TT) dalam dunia training outbound, wadah kontribusi dan inovasi dalam dakwah global, turut serta dalam usaha pembentukan karakter pelajar Indonesia, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
KMAP adalah organisasi yang berbasis kekeluargaan. KMAP menjadi Wadah komunikasi dan pemersatu muslim alumni SMA N 3 Yogyakarta, pengembangan potensi muslim alumni SMA N 3 Yogyakarta, dan sebagai sarana diskusi agama dengan internal alumni dan eksternal bersama SKI Al Khawarizmi. Ruang lingkup kerja KMAP terbagi dalam internal SMA N 3 sebagai fokus utama melalui program kerja sama dengan sekolah dan SKI, serta eksternal (Yogyakarta) melalui kegiatan global oleh Dakwah Sekolah sekolah lain dan organisasi Dakwah Sekolah lain di Yogyakarta. Objek kerja adalah siswa aktif SMA N 3 Yogyakarta dan muslim-alumni SMA N 3. KMAP bertanggung jawab kepada musyawarah besar yang dihadiri oleh pengurus KMAP, muslim-alumni dan pihak sekolah.
Harapan utama KMAP adalah ingin mewujudkan Padmanaba madani. Bersama SKI Al Khawarizmi, KMAP bersinergi mewujudkan peradaban warga muslim Padmanaba yang selalu mengarah kepada Alloh SWT dengan hanya mengharap keridhoan-Nya dan mengikuti sunah Rasulullah SAW.
By : Peni (Pad 64)