Penulisan Kata "Aamiin" yang Benar

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 21:07 with

Assalaamu'alaykum wr.wb.


Sedikit sharing mengenai kesalahan penulisan "Amin" yang sering terjadi, baik itu di Undangan pernikahan , pengucapan waktu kita berdoa, maupun kita mendoakan teman kita dan kita menuliskan kata "Amin" lewat hp, atau bahkan di iklan / acara di televisi.


Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN” yaitu :

1. ”AMIN” (alif dan mim sama-samapendek), artinya AMAN, TENTRAM


 2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN


 3.”AMIIN” (alif pendek & mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA

 --> YANG BENAR :
 4.“AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang),artinya YA TUHAN, KABULKANLAN DOA KAMI




Terus Bagaimana dengan pengucapan/ Penulisan “ Amien“ ???

Memang betul, kata "Amien" sangat marak di Masyarakat. Kalo bisa, sebisa mungkin untuk kata yang satu ini (Amien) dihindari, karena ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah berdo’a. Ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra)

Dalam bahasa arab, berbeda 1 harakat aja bisa berbeda2 artinya, itu mengapa Allah menurunkan Al-Qur'an pada bahasa Arab,yang begitu indah dalam tata bahasanya dan mudah dipahami dan dipelajari, bahkan Allah sendiri yang menjamin bahwa Bahasa Arab itu mudah di pelajari, mengapa kita tidak mempelajarinya?


"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (Al-Qamar :32)


Semoga kita lebih paham dalam menulis/mengucap terutama dari sisi penulisannya.

Wallaahu a'lam bisshawab

Menjadi Muslimah yang Mempesona (KIK)

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 20:11 with

BismillahDear Ukhtyfillah :D
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarokatuh !!!Semoga senantiasa dirahmati Allah di setiap langkahmu dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Di post ini akan dibahas sedikit tentang notulensi yang di dapat dari KIK (Kajian Islam Keputrian) edisi hari Senin, 23 Januari 2012 yang disampaikan oleh Ustz. Nurma :)

Menjadi Muslimah yang Mempesona


Dan pembahasan kali ini akan dimulai dengan sebuah pertanyaan :
“Ukhti, ingin menjadi muslimah yang seperti apakah kita?”

Kita semua tahu bahwa kita terlahir dan tumbuh dengan karakter kita masing-masing. Apakah kita tipe muslimah yang lembut lemah gemulai? (hehe) Atau kita cenderung tumbuh menjadi sesorang yang tangguh yang kuat dengan segudang aktivitas fisik? Atau kita tipe seorang yang ceria? Atau malah pemalu?

Para istri dan shahabiyah Rasul pun memiliki karakter yang berbeda-beda namun tetap mempesona. Ada Zainab yang sangat keibuan, lembut, dan suka sekali menolong. Ada juga Hafshah binti Umar yang cara tertawanya selalu renyah. Atau nusaibah yang tak gentar untuk ikut berperang . Atau Aisyah yang cerdas dan pencemburu. Ah, semuanya tetap indah dalam Islam :)

Yang jadi titik berat agar mempesona dunia dan akhirat adalah, seorang Muslimah harus memiliki standar yang tinggi untuk dirinya, standar yang memenuhi aturan Islam. Ukuran pesona seorang muslimah itu bisa dilihat dari beberapa hal, yaitu dari
  1. Ilmu
  2. Ibadah sholat
  3. Puasa
  4. Sedekah
  5. Manfaatnya bagi orang lain
  6. Ibadah khusus lain yang menjadi andalannya.

Dan tentunya menjadi seorang muslimah yang mempesona akan senantiasa menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Dan salah satunya adalah perintah untuk menutup auratnya.

“Hai anak Adamsesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”(QS Al A’raf:26)

  • Jilbab vs Hijab

Nah, untuk istilah ini pasti kita udah sering dengar. Tapi, sudah benarkah persepsi kita mengenai hal ini? Yuk mari dibahas...

Hijab adalah suatu pembatas antara laki-laki dan perempuan agar tak saling melihat, bisa berupa kain, tembok, atau apapun lah yang membuat penghalang antara laki-laki dan perempuan. Hijab bukanlah bagian dari pakaian untuk muslimah yang dipakai. Jadi sebenarnya kalo sekarang banyak orang yang berkata, “Wah, mbaknya sekarang sudah berhijab yaa...”, maka vocab yang dipakai jadi kurang tepat... Perintah untuk berhijab ini diturunkan dalam surat Al Ahzab :53 untuk istri-istri Rasul agar senantiasa terjaga.

Jilbab adalah pakaian yang melingkupi seluruh tubuh perempuan tak terkecuali selain muka dan telapak tangan. Disebuah hadist Rasul menyuruh putrinya (dan ini berlaku untuk semua wanita) untuk tidak menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini (sambil menunjukkan wajah dan telapak tangan).
Nha, ada juga yang namanya cadar. Cadar adalah penutup wajah. Hukum untuk bercadar adalah wajib untuk para Istri Nabi dan sunnah untuk yang lain. Para shohabiyah saat itu, seperti Asma’ binti Abu Bakar tak mengenakan cadar.

Sedangkan bila kita pernah dengar istilah khimar, adalah penutup kepala, sesuai Annur :31. Bila jilbab kita sudah mencakup kepala dan seluruh tubuh maka jilbab kita adalah khimar kita juga.


Trus apa sih, Syarat pakaian untuk seorang Muslimah?

1. Menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan
      Hal ini sudah jelas tertulis di Al ahzab 59 dan An nur 31.
      Dan perintah untuk berjilbab secara jelas tertulis dalam surat Al-Ahzab:59.

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzzab:59)

      “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya.........” (QS. An Nuur 31)

        Jadi, point yang paling penting disini adalah jilbab  haruslah menutup dada.

2. Pakaian yang tidak memberikan informasi tentang auratnya
      Aurat adalah sesuatu yang nggak boleh diketahui oleh orang lain yang bukan mahramnya. Jadi informasi apapun terkait aurat kita, juga nggak boleh diketahui, misal warna rambut, lurus atau keriting, panjang pendek, dan lain-lain.

3. Tidak menyerupai laki-laki dan orang kafir
      Suatu ketika Rasul pernah melarang putrinya melipat jilbabnya dua kali hingga menyerupai sorban laki-laki. Dan sebenarnya kita seorang muslimah juga akan terlihat lebih anggun kok dengan pakaian yang cewek bangeeeet. :3

4. Warna, mode, aksesoris, pernak-pernik yang dipakai bebas
      Untuk urusan ini sebenarnya tidak ada aturan yang membatasinya. Jadi kalau seorang muslimah pengen pakai warna kuning yang unyuuu (hehe) ,pink, biru, oh terserah, bebas kok :)

5. Memperhatikan keindahan dan kepantasan secara wajar
      Karena sesungghunya. Allah pun mencintai keindahan. Jadi boleh ketika kita suka sama barang-barang lucu, baju dan sepatu bagus, asal sesuai kepantasan yang wajar. Pernah suatu ketika Rasulullah punya mantel dari Persia yang indaaaaaaaaaah biyaangeeeeet, hingga sahabat banyak yang memujinya. Tapi Rasul tak pernah menaruh hatinya pada benda yang indah itu. Karena sungguh, di surga banyak yang jauh lebih indah :D

Aduh, aku tabarujj nggak yaaaaaaa?

Tabaruj, atau berlebih-lebihan dengan sesuatu memang riskan banget terjadi di kalangan kaum hawa. Karena sudah fitrahnya seorang cewek itu suka dandan, suka berhias, dan pengen terlihat cantik  dan terkadang jadi menjurus ke tabaruj. Eiittt, tapi bukan berarti kita nggak boleh dandan dan nggak boleh rapi dan cantik looo.. Justru ketika kita adalah seorang muslimah,kita harus senantiasa memperhatikan keindahan tadii, asalkan tetep syar’i.  

Untuk ukuran tabaruj, asalkan niat kita dalam berpenampilan tidak untuk berlebih-lebih, bermewah-mewah, dan agar kita bisa memikat hati dan syahwat lelaki, insyaAllah tidak apa. Dan tentunya kembali ke syarat-syarat agama tadi.

“Barangsiapa di dunia memakai pakaian kemahsyuran, maka di akhirat akan dipakaikanoleh Allah pakaian kehinaan.”






So, ukhty, You’re Always Amazing Just the Way You Are ! :D Bahkan seorang wanita yang sholehah di dunia ini pun jaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih baik daripada bidadari-bidadari Surga, karena sholatnya, karena ibadahnya, karena cantiknya yang ada dalam hatinya :)


Yuuuk tetap mempesona di mata dunia, dan di akhirat :D




Wallahu’alam.


Tak ingin ketinggalan informasi mengenai KIK (Kajian Islam Keakhwatan) atau kegiatan KMAP Al khawarizmi lainnya? Silakan ikuti kami di:

Momen Mentoring

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 17:51 with

Mentoring, sepertinya setiap pekan akan terasa 'garing' tanpa adanya mentoring. Khususnya pada hari jum'at pasti dapat kita temukan banyak lingkaran-lingkaran kelompok kecil yang bertebaran di pelosok SMA 3, baik ikhwan maupun akhwat. Ada yang di Aula, koridor, mushola atas, mushola bawah, bmt, taman sampai di lapangan tengah. Yup, hari jum'at biasanya dipilih  oleh para kelompok mentoring khususnya kelas 1, untuk kembali berkumpul dalam forum yang mulia sekaligus mengasyikkan ini.


Forum tarbiyah yang dikemas khusus ini rutin diadakan di SMA N 3 tercinta. Mentoring yang hadir baik untuk kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 ini dikelola oleh Keluarga Muslim Alumni - Padmanaba yang bersinergi dengan SKI Al-khawarizmi. Khusus untuk kelas 1, mentoring dikelola oleh Tim Pengelola Mentoring KMAP di mana juga ada kerjasama dengan pihak sekolah. Pihak sekolah mendukung pelaksanaan mentoring dan TPM juga rutin memberikan laporan hasil mentoring kepada pihak sekolah.

Mentoring, tidak hanya berkumpul mendengarkan mentor berbicara saja, namun juga selalu ada diskusi antar mentor dan mentee, baik dalam masalah keagamaan ataupun hal lain yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Pokoknya, semua bisa didiskusikan di forum  mentoring ini, selama itu positif.

Bahkan juga pada saat-saat tertentu akan diadakan acara khusus lainnya, seperti Futsal Mentoring, Rihlah, bermacam Kompetisi, dan acara-acara asik dan bermanfaat lain. Belum lagi acara-acara yang diinisisasi oleh setiap kelompok mentor sendiri, seperti mentoring outdoor, buka puasa bersama dan sebagainya.

Masih banyak kisah lain tentang mentoring di SMA 3. Ada juga beberapa momen khusus yang terekam dalam 'mentoring foto moment' yang dapat kita saksikan di bawah ini.















Bermula Dari Mentoring

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 17:49 with

     Siang ini angin bertiup lembut, membuat kerudungku sedikit berkibar dan menerpa wajahku yang penuh peluh. Segar sekali! Aku menganyunkan kakiku menuju perpustakaan. Perpustakaan selalu bersedia menjadi tempat yang paling nyaman seantero sekolah. Disana dingin dan baunya harum. Juga belasan rak buku yang menyuguhkan petualangan ke dunia lain.
            Aku menaruh sepatuku dirak sepatu. Tak begitu banyak sepatu disana. Berarti perpustakaan sepi. Aku masuk dan langsung disambut baunya yang khas, bau kapur barus. Menyenangkan sekali. Aku langsung menuju meja komputer dan mulai membuka google. Mencari informasi mengenai club pecinta alam. Ketemu! Aku merinding melihat foto-foto mereka di alam bebas. Luar biasa! Foto-foto itu seolah bercerita betapa menyenangkannya melangkahkan kaki diatas rumput yang berembun di lereng gunung, atau betapa sejuknya udara pegunungan. Aku juga menemukan banyak artikel yang ditulis oleh para pecinta alam. Juga berpuluh-puluh Taman Nasional, penangkaran binatang langka  dan tempat-tempat yang menawarkan petualangan. Ternyata masih banyak yang peduli dengan alam yang sakit ini. Mereka belajar untuk menghargai alam. Dan aku salah satu bagian dari mereka. Bangga sekali rasanya  menjadi bagian dari mereka.
            Menjadi anggota pecinta alam adalah mimpi kecilku. Mimpi yang sederhana. Aku tak menyangka Allah akan mengabulkan dengan cara yang unik luar biasa. Dan seharusnya aku bersyukur atas apa yang Allah berikan selama ini. Tiba-tiba kakiku nyeri. Membuatku ingat kejadian 1 bulan yang lalu. Aku bukanlah anak perempuan  yang anteng dan suka dengan semua hal-hal yang dianggap ‘manis’ atau imut dan lucu. Aku lebih suka hal-hal yang mungkin dianggap aneh oleh sebagian orang, tapi aku lebih suka menyebutnya unik, bukan aneh. Aku suka ngebut. Entah mengapa hal-hal disekelilingku seolah mendukungku untuk memacu sepeda motorku sekencang-kencangnya. Seolah angin mengajakku mengadu kecepatan, dan aku mengiyakan. Jadi pagi itu aku memacu sepeda motorku sekencang-kencangnya. Aku tidak mau kalah dengan waktu yang juga tak mau melorotkan kecepatannya. Intinya aku kesiangan dan nggak mau terlambat lagi. Aku tak mau menuliskan namaku dibuku ‘siswa-siswa yang terlambat’ untuk ke enam kalinya. Lima itu cukup.
            Aku kesetanan. Perasaanku bercampur aduk antara cemas dan gemas. Jalanan seolah-seolah tak ada habisnya. Panjang sekali. Yang ada dipikiranku adalah sampai disekolah tepat waktu. Bahkan aku tak mengindahkan klakson dari kendaraan lain. Aku kurang perhitungan saat mendahului motor. Yang aku ingat adalah motorku oleng dan kurasa ada sesuatu yang berat dan keras menimpa kakiku. Aku mendengar suara decitan rem, jeritan, klakson dan keributan. Rasanya seperti melayang lalu tiba-tiba dijatuhkan ke bumi. Sakit sekali. Aku sadar ada yang tidak beres. Tapi aku tak sadar bahwa aku berlumuran darah. Lalu sesorang telah mematikan lampunya, karena semua menjadi gelap.  Entah apa yang terjadi kemudian, namun saat aku bangun, aku ada diruangan putih dan silau. Ada selang ditanganku, oke, itu infus. Ada banyak perban di tangan dan wajahku. Ada ibuku yang bermata sembab duduk disamping tempat tidurku. Dan badanku rasanya remuk redam, nyeri disana-sini. Tapi ada sesuatu yang hilang. Kakiku hanya satu sentengah. Kaki kanan, dari lutut ke bawah hilang. Rasanya seperti ditampar saat aku sadar bahwa aku catat! Aku tak punya kaki yang utuh. Dadaku naik turun. Aku sangat berharap itu adalah mimpi, dan aku akan bangun, lengkap dengan 2 kaki yang utuh. Tapi kenyataannya tidak sejalan dengan harapanku. Aku CATAT.
            Aku menjadi seperti orang bodoh selama beberapa setelah itu. Nafsu makanku menguap. Tatapanku kosong. Karena aku merasa bahwa hidupku sudah rusak. Dan aku berharap seharusnya aku mati saja daripada cacat. Air mataku sudah habis, aku tak bisa menangis lagi. Saat menyalakan televisi dan melihat anak-anak yang berlarian, rasanya sedih sekali menghadapi kenyataan bahwa aku tak bisa berlari lagi. Tak bisa mendaki gunung atau menyusuri gua lagi. Tak bisa membayangkan betapa menyakitkannya ketika melihat teman-temanku naik turun dengan tali. Rasanya aku ingin bunuh diri.
            Berhari-hari aku merenung. Apa jadinya hidupku nanti. Sampai tiba saatnya aku kembali bersekolah. Kembali bertemu teman-temanku. Meskipun mereka memberi semangat dan menerima keadaanku, aku masih saja kepikiran untuk bunuh diri. Aku ingat sekali, waktu itu adalah hari Jum’at. Aku mengikuti mentoring pertamaku di mushola. Di situ, mentorku banyak bercerita mengenai islam. Mengenai sahabat para nabi yang mendapat cobaan yang jauh lebih berat dariku. Juga mengenai surga dan neraka. Sampai suatu hari, mentorku mengajak kelompok mentoringku ke panti, dimana orang-orang sepertiku berkumpul. Aku sangat kaget. Rasanya seperti kesetrum saat aku menyadari bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang berkekurangan fisik. Allah memberiku rezeki yang cukup untuk berobat. Dan mereka tidak. Tapi aku melihat betapa semangat mereka menyala-nyala. Mereka menyambut kami dengan ramah. Mentorku mengajakku untuk lebih dekat dengan mereka dan mengajak mereka mengobrol. Saat aku mengajak mereka berbicara, aku melihat semangat dimata mereka. Seperti tak ada beban atau rasa sesal atas keadaan mereka. Ada seorang anak kecil tuna netra. Wajahnya manis sekali. Dia ceria dan banyak bercerita kepadaku. Setelah acara selesai, semua anak panti kembali masuk. Aku memperhatikan anak kecil tadi, berkali-kali itu menabrak kursi saat berjalan ke pintu tapi ia tetap berdiri digandeng temannya yang tuna rungu. Aku malu sekali. Karena selama ini aku hanya sibuk dengan pikiran negatifku. Aku tidak memperhatikan sekelilingku. Aku tidak memperhatikan bahwa banyak teman yang masih peduli padaku, aku masih punya orangtua yang utuh. Aku juga diberi rezeki yang cukup oleh Allah. Tapi aku tidak mensyukurinya. Mataku buta oleh satu cobaan. Saat pintu yang ingin kumasuki tertutup, aku tidak melihat pintu-pintu lain yang terbuka.
            Disitulah perubahan dimulai. Mengikuti mentoring membawa pengaruh besar bagiku. Sejak saat itu aku aktif menulis. Dan seringkali tulisanku dimuat dikoran. Aku juga mengikuti lomba menulis karya ilmiah remaja tingkat nasional. Berbekal ilmu dari club pecinta alam, dan semangat yang ditorehkan oleh teman-teman dipanti itu, aku menulis dan terus menulis. Walaupun aku tak dapat melakukan banyak hal dengan fisikku, tapi aku berniat membuat perubahan dengan tulisan-tulisanku. Aku sangat berterima kasih kepada mentorku  dan teman-teman mentoringku atas semangat yang mereka berikan. Sekarang aku mulai tahu apa arti hidup.
            Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Aku segera memakai kruk dan keluar dari perpustakaan. Memakai sebelah sepatu yang tadi kuletakkan dirak. Cacat tidak akan menghalangiku untuk meraih cita-citaku. Cacat tidak akan membuat hidupku berakhir tragis dengan bunuh diri. Cacat akan membuatku menjadi perempuan tegar.