PEMUDA DALAM PERJUANGAN

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 12:32 with
Pemuda.!!!
Pemuda  adalah  suatu  umur  yang  memiliki  kehebatan  sendiri,  menurut  DR.Yusuf Qardhawi  ibarat matahari maka usia muda  ibarat  jam 12 ketika matahari bersinar paling  terang  dan  paling  panas.Pemuda  mempunyai  kekuatan  yang  lebih  secara  fisik  dan  semangat  bila dibanding  dengan  anak  kecil  atau  orang-orang  jompo.Pemuda  mempunyai  potensi  yang  luar biasa,bisa dikatakan seperti dinamit atau TNT bila diledakan.Subhanallah.


Sejarah  pun  juga  membuktikan  bahwa  pemuda  berperan  penting  dalam  kemerdekaan.Dimana  saja,  di  negara  mana  saja  kemerdekaan  tak  pernah  luput  dari  peran  pemuda.Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan  menuju  lebih  baik.  Hasan  Al  Banna  seorang  tokoh  pergerakan  di Mesir  pernah  berkata,  "Di  setiap  kebangkitan  pemudalah  pilarnya,  di  setiap  pemikiran  pemudalah  pengibar  panji- panjinya."  Begitu  juga  dalam  sejarah  Islam,banyak  pemuda  yang  mendampingi  Rasulullah  dalam  berjuangan  sperti Mushaib  bin Umair  ,Ali  bin Abi  tholib, Aisyah  dll.Waktu  itu  banyak  yang masih berusia 8,10 atau 12 tahun.Dan usia-usia itu tidak dapat diremehkan. Mereka punya peran  penting  dalam  perjuangan. Maka  dari  itu  jika  ingin  Indonesia menjadi  lebih  baik maka perbaikan  itu yang utama ada di  tangan pemuda, Perbaikan  itu akan  tegak dari  tangan pemuda dan dari pemuda.

Pemuda mempunyai  banyak  potensi. Akan  tetapi  jika  tidak  dilakukan  pembinaan  yang terjadi  adalah  sebaliknya. Potensinya  tak  tergali,  semangatnya melemah  atau yang  lebih buruk lagi ia menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak baik misalnya tawuran dsb.  
Sekali  lagi, pemuda adalah usia dan  sosok yang hebat  tapi  tidak  semua pemuda hebat. Pemuda yang hebat adalah pemuda yang B A B. Apa itu B A B?

B. BERANI BERMIMPI DAN BERNIAT
Mana mungkin kita  sebagai pemuda bisa maju  jika bermimpi  saja  tidak berani.  Impian adalah  cita-cita maka  beranilah  bermimipi,  bagaimana  bisa  dapat  nilai  sembilan  dalam  ujian praktek,  bila  bermimipi  angka  sembilan  ada  di  raport  saja  tidak  berani,  bagaimana  bisa  dapat nilai sembilan jika mimpinya (cita-citanya) hanya dapat 6. Kalau ingin dapat nilai sembilan maka impikanlah nilai sepuluh. Saya pasti bisa dapat 10.  Impikan saja, bayangkan saja 10  jangan 9,8 apalagi  5.  Impian  akan  menimbulkan  niat,  niat  akan  menimbulkan  sikap,sikap  akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita. Dan impian juga akan menimbulkan semangat, semangat ibarat api yang akan memicu ledakan potensi yang luar biasa. Maka marilah kita miliki impian, obsesi dan ambisi istilah kerennya POENYA TASTE (*seperti iklan aja :p).

Niat  .Niat  saja  tidak berani bagamana bisa berbuat. Niat  saja mulai  sekarang,  tapi yang baik-baik. Sabda Nabi, "segala sesuatu itu tergantung niatnya”. Pemuda harus punya niat. Niat menumbuhkan  kesungguhan  dalam  beramal,  keseriusan  dalam  berfikir  serta  keteguhan  dalam menghadapi penghalang. Niat  yang  sempurna  adalah niat karena Allah dengan  landasan  iman. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist dari Umar bin Khatab, “bahwa barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, barang siapa berhijrah untuk dunia yang ia cari atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya untuk yang ia niatkan.
Dengan niat karena Allah kita akan mendapat ridho-Nya Insya Allah.

A. ANDALKAN DIRI SENDIRI
Pemuda  yang  hebat  bukan  pemuda  yang  berkata,  "Ayah  ku  polisi  lho,jangan macam-macam sama aku" atau "ayahku kaya  ,aku minta apa-apa pasti dituruti." Bukan  seperti  itu,  tapi pemuda yang hebat dan berjiwa besar adalah pemuda yang berkata,"inilah diri" atau " menjadi diriku  dengan  segala  kekurangan"  kayak  nasyidnya  es  coustic.  Pemuda  yang  hebat  adalah pemuda yang tidak menyombongkan prestasi ayahnya, pamannya, ibunya atau lain-lain. Mereka sadar,  andaikata  ayah mereka  polisi mereka  sadar  yang  polisi  kan  ayah  bukan  saya,klo  ayah mereka  pejabat  yang  berprestasi mereka  sadar  itu  prestasi  ayah  buka  saya,saya  harus  ciptakan prestasi sendiri.

Jadilah mereka  pemuda  yang  mandiri,  dengan  kemandirian  itu  ia  terpacu  untuk  tidak menggantungkan  diri  pada  siapa  pun  kecuali  Allah,  ia  menjadi  yang  tangguh,  ia  berusaha memacu  dirinya  menjadi  lebih  baik  dari  hari  ke  hari  sampai  akhirnya  ia  bisa  merubah lingkungannya. Ia menjadi pemuda yang percaya diri.

B. BERANI BERBUAT
Jika  sudah  punya mimpi  dan  percaya  akan  kemampuan  sendiri maka  yang  berikutnya ialah siap action. Yup berbuat,berani untuk melakukan aksi-aksi perubahan. Merubah diri sendiri dengan mengendalikan hawa nafsu, mencari  ilmu, memperbaiki  ibadah. Berani mencoba untuk sebuah  kemenangan  tanpa  takut  gagal.Ingatlah  bahwa  kegagalan  adalah  kesuksesan  yang tertunda.Thomas alfa Edison berhasil menemukan bola lampu pada percobaan ke 14.000, berarti dia  telah gagal dalam 13.999 percobaan,  tapi dia  tidak menyerah. Berani mencoba, bagaimana mungkin  akan  menang  lomba  lari  jika  mencoba  mendaftar  lomba  saja  tidak  berani.  Berani memulai. Memulai adalah hal yang  sulit kata  sebagian orang  ,  setelah  itu akan berjalan  lancar. Maka  kita  harus  berani  memulai,walaupun  sulit  coba  dulu,  Insya  Allah  berikutnya  berhasil. Mulai  dari  yang  kecil,  ingin  membersihkan  Yogya  dari  sampah?  mulailah  dengan  kita membuang  sampah pada  tempatnya.Tidak perlu ditunda-tunda mulai dari  sekarang,  tidak perlu menunggu orang lain mulai dari diri sendiri saja.

Berani beraksi adalah wujud konsisten kita pada apa yang kita yakini,kita impikan. Kita memimpikan Indonesia menjadi lebih baik maka berani beraksi untuk perbaikan tersebut sesuai dengan kreativitas kita adalah hal yang hebat. Dari yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani. Tatap dunia  , hadapi,  jangan bersembunyai,  jangan hanya bicara  tapi berbuat, beramal. Kita  tunjukan bahwa kita pemuda, kita  tidak diam  tapi bergerak menuju perbaikan  yang  lebih baik. Bahwa kita tidak duduk, tapi kita berjuang.Talk less to do more.  

Sahabat-sahabat kita adalah pemuda,masa depan negeri ada ditangan kita,Perubahan ada di tangan kita mari kita mencari ilmu ,membina diri dengan  sekolah yang tekun ,ikut mentoring untuk memperkokoh  keyakinan,ikut  kajian  kemudian membina  fisik  agar  sehat  dan  kuat. Agar kita bisa mengelola dan merubah masa depan.

http://www.dudung.net/depan.html
Oleh : BRYAN AGA MURIDA

Eh, ternyata setan juga SYURO' lho

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 17:49 with


Dalam suatu Konfensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: "Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid", "Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran", "Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad", "Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh." sedikit renungan...........................disela kesibukan.....................


Dalam suatu Konfensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: "Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid", "Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran", "Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad", "Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh."


"Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah".


"Inilah yang akan kita lakukan," kata iblis. "Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!". "Bagaimana kami melakukannya?" tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,"
Jawab sang iblis "Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG".


"Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong." "Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka."


"Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja". "Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah."


"Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan". "Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah. Sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini."


"Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya"


"Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid". "Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari".


"Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan". "Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.


"Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka"


"Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala".


"Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari di luaran". "Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga"


"Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat."


"Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop."


"Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK." "Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.


"Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah." "Dan Dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah)."


"PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL." "RENCANA YANG BAGUS." Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA".

sumber: unknown (semoga admin secepatnya bisa mendapatkannya )

Hikmah Membahagiakan Orang Lain

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 17:38 with

 Pertemuan dengan WajahBerseri-seri
Sesungguhnya pertemuan antar sesama muslim adalah sebaik-baik pertemuan di muka bumi. Di dalamnya terkandung rasa cinta, keikhlasan, kejujuran dan kegembiraan. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menekankan kepada kita akan pentingnya pertemuan. Beliau bersabda:
” Janganlah sedikitpun kamu menyepelekan kebaikan meski (hanya) dalam bentuk menjumpai saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” (HR. Muslim).
Syaikh Ahmad Ad Daumi mengata-kan, sesungguhnya muslim yang sebe-narnya itu jika berjumpa dengan saudaranya wajahnya akan berseri-seri, senyumannya tulus, pandangannya berbinar, kata-katanya bisa membuat keceriaan , ia merasa bahwa cintanya amatlah dalam serta persaudara-annya sangatlah kuat. Seakan-akan mereka adalah ranting-ranting cabang dari pohon yang satu. Mereka tak ubahnya satu jiwa dalam banyak tubuh. Inilah hakekat kehidupan dan rasa persaudaraan yang benar.
Urwah bin Zubair berkata, hendaklah kamu memiliki wajah yang selalu berseri-seri dan tutur kata yang halus maka kau akan dicintai manusia serta kamu termasuk orang yang telah menjadi penderma bagi mereka.
Al Fudhail bin Iyadh berkata, pandangan muslim pada saudaranya dengan wajah yang menggambarkan perasaan cinta dan kasih sayang adalah ibadah.
Dan bukankah wajah ceria menandakan apa yang ada di dalam hati? Bila hati telah menyatu maka kebaikan akan dengan mudahnya mengalir dari kedua belah pihak. Masing-masingpun menjadi bahagia.

Saling Memberi Nasehat
Memberi nasehat adalah bukti perhatian dan kecintaan seseorang kepada orang yang ia nasehati. Dalam komunitas masyarakat muslim, nasehat adalah kebutuhan muthlak, baik nasehat itu bersifat duniawi maupun ukhrawi. Bahkan dalam hadits riwayat Tamim Ad Dari disebutkan, Rasul ShallahuAlaihi wa Sallam bersabda:
“Agama adalah nasehat, kami bertanya untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab, untuk Allah, RasulNya dan para pemimpin umat Islam serta orang-orang pada umumnya.” (HR. Muslim)
Dan diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu Anhu bahwasanya ia berkata: :
Aku berbai’at kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk mendirikan shalat, membayar zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (HR. Al Bukhari)
Dengan nasehat seorang muslim yang hendak melakukan kesalahan akan segera meninggal-kannya. Bila terlanjur melakukan-nya maka kesalahan yang dilakukannya tidak sampai menjadi kebiasaan.
Karena itu sering orang tidak bisa melupakan kebaikan kawan yang telah menasehatinya sehingga ia termasuk orang yang ta’at kepada Allah. Dan di situlah ia merasakan makna dan kebahagiaan pertemanan. Tetapi terkadang pula, nasehat bisa disikapi negatif, bahkan dibalas dengan kata-kata keji dan penganiayaan fisik. Untuk itu kita harus bersabar dalam menghadapi resiko memberi nasehat. (QS. 103:3)

Memenuhi Undangan
Sungguh amat membahagiakan bila kita mengundang kawan dan kolega dalam suatu acara yang kita selenggarakan kemudian mereka datang. Sebaliknya akan sangat kita sesalkan dan bahkan menyakitkan bila mereka menolak datang. Karena itu, memenuhi undangan berarti membahagiakan orang lain, mematri hakekat persaudaraan dan menambah kecintaan sesama muslim. Di samping, ia juga pertanda kemurnian jiwa.
Untuk itu, ajaran Islam sangat menekankan pentingnya masalah ini. Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Radhiallahu Anhu, bah-wasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sal-lam bersabda: 
“Bila di anta-ra kamu diun-dang makan maka penuhilah, bila menghendaki (untuk makan) maka ma-kanlah dan bila menghen-daki (untuk tidak makan) maka tinggal-kanlah (janganlah kamu makan).” (HR.Muslim)
Bahkan Ibnu Umar Radhiallahu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa tidak memenuhi undangan (yang dibenarkan syara’) sebagai salah satu bentuk kemaksiatan kepada Allah dan RasulNya (HR. Muslim).
Karena itu, jika tidak ada udzur (yang dibenarkan syara’) hendaknya kita menghadiri undangan. Memenuhi undang-an bisa menambah rasa cinta, kasih sayang dan ketulusan jiwa di antara sesama. Juga dapat bermanfaat untuk saling mengenal dengan sesama undangan lain.

Menjenguk Orang Sakit
Di antara hak seorang muslim atas muslim lainnya -seperti ditegaskan dalam hadits riwayat Muslim- adalah bila ia sakit maka ia berhak untuk dijenguk. Hak adalah sesuatu yang harus dimiliki. Sebagaimana orang fakir miskin berhak atas sebagian harta orang-orang kaya. Maka orang sakit mesti dijenguk, sehingga mendapatkan hak-nya. Karena itu, akan sangat mulia bila lembaga-lembaga keagamaan atau sosial memperhatikan orang-orang sakit terutama dari kalangan fakir miskin dengan misalnya memberikan santunan obat-obatan, makanan bahkan membebaskannya dari biaya rumah sakit. Ada baiknya, hal ini diorganisir secara baik, ada anggota-anggota, para donatur dan giliran menjenguk secara berkelompok ke rumah sakit-rumah sakit yang ditentukan.
Bagi si sakit, dijenguk laksana mene-mukan oase (sumber air) di tengah gurun sahara kering. Rasa sakitnya akan sedikit terobati, apalagi bila yang menjenguk pandai menghibur dan memberikan harapan serta nasehat. Karena itu tak tanggung-tanggung, Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam mengumpamakan orang yang menjenguk si sakit dengan sabdanya:
“Sesungguhnya seseorang itu bila menjenguk saudaranya yang sakit senantiasa dalam khurfatul jannah sampai ia pulang. Ditanyakan, wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan khurfatul jannah itu? Nabi menjawab, memetik buah Surga yang telah matang.” (HR. Muslim)
Begitulah, menjenguk orang sakit merupakan perbuatan yang dapat membahagiakan hati sesama muslim, dapat meringankan beban yang dideritanya dan mengingatkannya untuk tetap bersabar dengan ujian yang sedang dialaminya.

Tidak Menjadi BebanOrang Lain
Termasuk yang dapat memba-hagiakan hati sesama muslim ialah tidak menjadi beban baginya dalam urusan apapun.
Karena itu, dalam hubungan antar sesama hendaknya kita selalu mengusahakan untuk bisa menolong dan membantu orang lain. Bukan sebaliknya, selalu menghujaninya dengan berbagai permintaan dan hal-hal yang membuatnya merasa sempit, tertekan dan merugi. Selalu menggantungkan kepada orang lain dan menjadi beban baginya adalah perbuatan tidak terpuji, bahkan lambat laun akan merusak hubungan kita dengan sesama.
Para salafus shaleh sangat menjaga diri untuk tidak merepotkan apalagi menjadi beban orang lain. Suatu ketika, Abu Bakar Radhiallahu Anhu sedang berada di atas untanya, tiba-tiba cambuknya terjatuh. Sahabat yang berada di bawahnya segera hendak mengambilkannya tetapi Abu Bakar mencegah. Ia kemudian turun dan mengambilnya sendiri karena tidak mau membuat repot orang lain.
Karena itu, Al Fudhail menasehatkan agar dalam bertemu dan mengunjungi saudara hendaknya kita tidak memberikan PR (pekerjaan rumah) baginya dalam suatu masalah. Maka tepat sekali ungkapan yang terkenal di kalangan orang-orang zuhud, janganlah kau ingini apa yang dimiliki orang lain, niscaya mereka menyayangimu. Kasih sayang dan kebahagiaan akan tercipta manakala kita senang menolong dan tak suka menjadi beban bagi orang lain.

Membayarkan HutangOrang Lain
Hutang bisa membuat hati resah-gelisah. Karena itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon perlindungan kepada Allah agar dibebaskan dari lilitan hutang, dalam do’anya:
“Ya Allah sesungguhnya aku meminta perlindungan kepadaMu dari kekhawatir-an, kesusahan, kemiskinan, ketakutan, terabaikannya hutang dan tekanan orang lain.” (Muttafaq Alaih)
Lepas dari hutang berarti kebahagiaan dan ketenangan hidup. Maka termasuk membahagiakan orang lain jika kita membayarkan hutang mereka.
Dalam kehidupan orang-orang shaleh dikisahkan, Masyruq pernah mempunyai hutang yang sangat banyak. Tetapi secara diam-diam Khaitsamah membayarkan dan melunasi hutang-hutang Masyruq sehingga ia terbebas dari lilitan hutang. Dan pada saat lain, Khaitsamah juga mengalami lilitan hutang yang amat banyak. Secara diam-diam pula Masyruq yang sudah membaik perekonomiannya melunasi seluruh hutang saudaranya tersebut.
Dengan membayarkan hutang orang lain berarti kita memudahkan kehidupannya juga keluarganya. Kita pun dengan demikian -insya’allah – akan dimudahkan Allah dalam kehidupan kita, baik di duniamaupun di akherat.

Mendo’akan Orang Islam
Di antara hal yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah rasa peduli kepada sesamanya dengan selalu mendo’akan mereka, baik yang masih hidup maupun mereka yang sudah meninggal, seperti berdo’a untuk dirinya sendiri. Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Doanya seorang saudara muslim untuk saudaranya muslim yang lain tanpa sepengetahuannya adalah tidak ditolak.” (HR. Al Bazzar dengan sanad shahih)
Abu Darda’ berkata, sesungguhnya aku benar-benar mendoakan 70 orang dalam satu sujudku, aku sebut nama mereka satu per satu.
Imam Muhammad Al Asfahani suatu kali pernah ditanya, siapakah saudara yang baik itu? Beliau menjawab, yaitu saudara yang sedih atas kepergianmu saat keluarga-mu yang lain membagi-bagikan dan bersenang-senang dengan harta warisanmu.. Ia berdoa untukmu di kegelapan malam, sedang dirimu berada dalam tanah basah. Marilah memperbanyak do’a untuk saudara-saudara kita sesama muslim. Bahkan meskipun mereka telah meninggal dunia.
Sesungguhnya masih banyak kebaikan yang dapat kita lakukan sehingga orang lain menjadi bahagia. Ukurannya adalah diri kita sendiri. Bila kita senang dengan suatu perlakuan -dan tentu ia tidak dalam hal maksiat kepada Allah- maka pasti orang lain akan senang pula dengan perlakuan yang sama. Itulah yang semestinya terus menerus kita lakukan sehingga dengan demikian kita menjadi penabur kebaikan dan kebahagiaan bagi orang lain di muka bumi ini. Semoga.
sumber: Majdi As Sayyid, bit tasharruf waz ziyadah

7 Kalimat Penuh Manfaat

Posted by Keluarga Muslim Alumni Padmanaba on 17:31 with
7 kalimat penuh manfaat:

1. Bismillahirrahmanirahim,
    tiap hendak melakukan sesuatu

2. Alhamdulillah,
    setelah melakukan sesuatu

3. Astagfirullah,
    jika melakukan sesuatu yang buruk

4. Insya Allah,
    jika ingin melakukan sesuatu di masa akan datang

5. Lahaula walaquwwata illah billah,
    bila tidak bisa melakukan sesuatu yang agak berat, atau melihat hal yang buruk

6. Innalillahi wainna ilaihi rojiun,
    jika menghadapi musibah

7. Lailahaillallah,
    bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya

ditulis oleh : Ikhsan Yulianto (64) - KMAP Alkhawarizmi