Pages - Menu

Pages

12 Robi'ul Awal


      Adakah kita lewatkan hari itu tanpa suatu hal yang berbeda? Sementara umat muslim saat keberadaan Salahudin Al ayubi justru tak menyia-nyiakannya. Tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Secara politis memang umat Islam terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan. Meskipun ada satu khalifah tetap satu dari Dinasti Bani Abbas di kota Baghdad sana, namun hanya sebagai lambang persatuan spiritual.
  Salahudin Al-Ayubi, salah seorang pencetus dirayakannya hari kelahiran Rosul dijadikan sebuah sarana mendongkrak semangat ketaudidan, menghimpun kekuatan perebutan kembali Majidil Aqsa. Tentun bukanlah sebagai hari raya setara Idul Fitri atau Idul Adha. Hari kelarihan Rasul adalah momentum peningkatan kecintaan para tentara kepada Rasul saat itu. Dan terbukti, dibawah pimpinan Al Ayubi Majidil Aqsa direbut kembali sampai saat ini.
Walau bukan sebagai sunah ataupun yang diajarkan Rasul, merayakan kelahiran rasulullah bolehlah menjadi momentum bagi umat muslim saat ini untuk kembali me-recharge keimanan, kecintaan, keteladanan kita pada Rasulullah. Mengenang dan mengambil pelajaran dari seluruh kisah kisah perjuangannya, mengenal dan menjalankan sunnah dari ajarannya, dan mensyiarkan Islam ke masyarakat luas.

Sebagai materi mentoring, 9 Januari 2015